Sabtu, 20 Februari 2016

Can You Hear Me family

Bolehkah aku mengeluh tentang sikap kalian......?
Bolehkah aku mengatakan apapun pada kalian....?
Sepanjang hidupku, Aku....Aku hanya diam .....
Diam......Membiarkan kalian bebas berpendapat tentang diriku.....
Tapi kadang aku merasa lelah.....
Cahayaku perlahan redup untuk selalu mengerti kalian.....

Maafkan Aku........
Aku hanya ingin kalian tahu....
Tahu siapa diriku......?
Bagaimana hidupku......?
Seperti apa perasaanku.....?
Apa saja jalan yang ku lalui......?

Aku ingin menunjukan Itu
Menunjukan seperti apa diriku.....
Agar kalian tahu....bahwa bukan hanya kalian yang terluka.......tapi aku juga
Aku juga terluka, Hatiku juha sakit, Aku juga menangis......
Aku juga menangis sama seperti mu.....Sama seperti kalian

Apa kau melihatnya....?
Apa kalian melihatnya......?
Melihat DiriKu......

Kenapa harus selalu aku yang mengerti....?
Sedikit saja.....Kumohon sedikit saja
Kalian juga harus mengerti
Mengerti bahwa aku juga terluka
Mengerti bahwa aku juga selalu mengerti kalian
Mengerti bahwa bukan ini yang aku inginkan

Aku kedinginan ditengah kehangatan kalian......
Aku berada dikegelapan ditengah terangnya kalian......
Aku diam ditengah berjalannya kalian......

Kenapa? .......Kenapa?
Jangan seperti ini Kumohon.......
Jangan biarkan Aku kehilangan DiriKu
Jangan Kumohon jangan seperti ini......
Jangan biarkan Aku tenggelam dalam Kegelapan, dalam Keheningan, dalam Kebisuan
Jangan Kumohon Jangan.......

Biarkan Aku bersuara.....Biarkan Aku Merasa.....Biarkan Aku Melihat.....
Agar kalian mendengar satirnya suaraku
Agar kalian merasa sakitnya hatiku
Agar kalian melihat berembunnya mataku

Berikan aku kesempatan.....
Berikan aku ruang.......
Berikan aku jalan......

Agar rasa sakit ini perlahan menghilang
Agar perasaan ini tersampaikan
Agar cahaya ini menyala kembali
Agar Aku bisa Sehangat Kalian
Agar Aku bisa Seterang Kalian
Agar Aku bisa Berjalan bersama Kalian
Agar Kita bisa Melewati Jalan yang benar
Agar Kita tidak terjatuh lagi karena Melewati Jalan yang Berlubang
Agar Kita sampai pada Hakikat Kehidupan dengan Senyuman dan Kebahagiaan

Kumohon.......
Stay With Me
Don’t Leave Me


BY
Ida Rinjani






  

Minggu, 14 Februari 2016

aku by ida rinjani

Aku

Aku Ida Rinjani, aku dilahirkan di sebuah Desa Di kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Aku Ida Rinjani yang terlahir dengan senyuman dari Ibuku, dan harapan tinggi dari Ayahku
Aku Ida Rinjani yang tumbuh dan berkembang karena Mimpi dan Impian nya.....Hatiku sakit , Jiwaku terluka, saat Mataku melihat bunga-bunga yang layu sebelum bermekaran
Aku Ida Rinjani yang bermimpi suatu hari.....aku akan melihat Bunga-bunga tersebut Mekar dengan indah
Aku Ida Rinjani yang tanpa kusadari, Aku memiliki kalian Sahabat-Sahabat Tercinta, tapi aku yakin Sahabat-sahabat tercinta tidak dapat mengerti diri ku sepenuhnya, Tapi itu bukan masalah besar bagiku.....Ada orang bijak berkata “Yang paling mengerti diri kita, adalah diri kita sendiri”
Aku ida Rinjani yang menjadikan mimpiku sebuah tujuan, Aku berpegang pada Tekad pada Keyakinanku, Impianku, Cita-Citaku,dan Harapanku, dengan begitu aku dapat membungkam pendapat “orang-orang” yang “berfikir pendek” tentang Impian Seseorang, Aku ingin memperlihatkan pada “mereka” jika diriku yang tidak terlahir dari keluarga bangsawan ataupun negarawan bisa dengan bangga mewujudkan impian satu persatu
Aku Ida Rinjani yang dibesarkan dengan cinta dan harapan, bermimpi untuk memberikan lebih banyak cinta dan harapan untuk sekitar.....Impianku adalah menjadi bagian dari perubahan Dunia kearah lebih baik, dan memberi Cinta, Harapan,dan Impian pada “Raja-Raja Kecil yang polos”
Aku Ida Rinjani yang sejak kecil tidak pernah terima jika aku kalah dari laki-laki, Hmmm.....mereka dengan sombongnya berkata “aku adalah Laki-laki, Pemimpin Mutlak dan wanita harus tunduk pada ku” , Aku tidak mengerti dan bahkan saat itu aku berfikir .....Laki-laki seperti apa yang harus wanita tunduki? Atau semua laki-laki kah?, Aku melihat kisah antara Laki-laki dan Perempuan dari Ayah dan Ibuku......karena itu Aku merasa tidak senang akan kutipan diatas
Waktu berlalu begitu cepat meninggalkan masa kecilku......
Dan masa remaja di mulai......
Aku Ida Rinjani berfikir, dan terus berfikir “bagaimana agar impian ku terwujud”
Aku senang memonton Film-film bersejarah, Membaca buku-buku bersejarah, Membaca pemikiran para ilmuan, dan Menganalisis arti Sebuah Lagu, membuat puisi, Mendengarkan Lagu dari Berbagai Negara, Akhirnya Aku temukan “Pendidikan adalah Senjata yang paling ampuh untuk merubah Dunia” (kata Ilmuan)
Sejak hari itu aku memutuskan untuk terus bersekolah, dan ternyata sekolah saja tidak cukup, jika ingin impianku dihargai, dan dapat terwujud, aku harus “Pintar dan Cerdas” (itu pikirku)
Bagi orang yang tidak memiliki banyak uang sepertiku.....jika ingin semua Impianku diakui dan menjadi kenyataan Aku Harus memiliki semangat 7 kali Lipat dari mereka yang memiliki banyak uang
Sekarang......
Aku Ida Rinjani yang hanya menunggu.....menunggu, Aku seperti sebuah Kapal yang terhenti ditengah-tengah Lautan yang tenang......Aku bahkan tidak memiliki dayung......Aku hanya menunggu Angin untuk membawaku ketepian Pantai.......
Kapankah Angin itu terjadi????
Aku menunggumu......

Aku Ida Rinjani.

Rabu, 06 Januari 2016

Saranghaeyo, Don’t Leave Me 
Chapter  2
Authors                                : Ida Rinjani
Pairing                  : KyuMin, slight  HaeMin, KyuNi
Cast                       : Cho kyuhyun, Lee sungmin, Lee veni, and Member Suju (GS untuk ukekecuali sungmin)
Rate                       : T-M
Genre                   : Romance, Hurt/Commport and Angst
Warning FF ini mengandung unsur BOYS LOVE, FF ini asli pemikiran author jadi berani baca, berani coment.....NO Copas!!!

~Chapter sebelumnya~
Kyuhyun yakin setelah ini veni akan, memutuskan untuk menolak perjodohan ini, eh...tapi kanapa yeonja ini malah tersenyum.
“kyu oppa, aku sama sekali tidak keberatan tentang itu, aku yakin oppa akan berpaling pada ku, aku yakin itu, oppa jangan khawatir ne...”
“eh....kau tidak mau menolak perjodohan dengan ku...?”
“ani...sepertinya aku mulai mencintai mu  oppa...hihihi”
Kyuhyun benar-benar heran, sepertinya yeonja ini bermasalah....apa yang harus kyuhyun lakukan untuk membuat yeonja ini membatalkan perjodohannya, sepertinya otak jenius nya harus berkerja lebih keras.

~000~
Pagi ini kyuhyun terbangun, karena suara lengkingan sang eomma yang seperti knalpot rusak, jika ada yang bertanya dimana kyuhyun tidur malam tadi? Jawabannya adalah di rumah sang eomma dan appa, ya kyuhyun memutuskan untuk menginap di rumah orang tuanya lantaran kyu terlalu pusing untuk menyetir sampai apartemen nya, pikiran nya terus tertuju pada “bagaimana cara membuat yeonja bernama veni membatalkan perjodahan dengan nya.
Terlalu larut dengan pikiran nya, kyuhyun justru malah asyik bersandar di kepala ranjang dengan tampilan rambut berantakan khas orang bangun tidur justru menambah kesan seksi pada pemuda yang kadar katampanan nya diatas rata-rata ini, sampai tiba-tiba suara sang eomma membuyarkan lamunan pemuda kelahiran februari ini.
“YA!!! CHO KYUHYUN BANGUN, eomma sudah membangunkan mu tadi dan sekarang kau tidur lagi eoh.....Bangun Cho atau kau ingin eomma mendobrak pintu ini eoh.....”
“Aish....EOMMA aku sudah bangun, kenapa eomma berisik sekali eoh”
“lalu apa yang kau lakukan di dalam eoh, kanapa lama sekali, eomma tidak mau tau pokoknya cepat turun cho!!!”
“NE.....aku turun eomma”
Kyuhyun langsung mandi dan langsung turun dari kamar nya di lantai 2, untuk sarapan dengan kedua orang paling berharga dalam hidup nya. Kyuhyun terlihat tampan meskipun hanya memakai kemeja putih yang tidak di masukan di padupadankan dengan jins hitam,  setidaknya hari ini dia bisa bertemu dengan kekasihnya Lee Sungmin, dan secara tidak sadar kyu tersenyum karena hal itu.
“kau sudah gila cho”
“mwo....? apa maksud eomma eoh? Eomma mengatai anak eomma sendiri gila?”
“aniyo....eomma hanya berpikir jika seseorang tersenyum tanpa ada sesuatu yang membahagiakan, atau sesuatu yang lucu, itu berarti orang itu gila”
“Ais Eomma.....”
Sebelum kyuhyun menyelesaikan omelan pada eomma “tersanyang nya” sang appa lebih dulu mengintrupsi, dengan membawa nasi goreng beijing untuk sarapan mereka, WHAT jadi yang membuat sarapan adalah sang kepala keluarga yaitu Cho Hangeng, jangan salah ya, berbeda dengan kyu yang tidak bisa memasak sama sekali, sang Appa justru sangat menyukai kegiatan nya sang satu ini, jadi Heechul tinggal duduk manis tanpa melakukan apapun, benar-benar ibu ratu yang mengerikan, itu lah yang ada dipikiran kyuhyun.
“nasi goreng datang, cha... makanlah kyu, jangan terus berdebat dengan eomma mu “
“ne appa”
Mereka pun makan dengan tenang, sampai suara sang eomma yang memecahkan keheningan, diantara mereka.
“oh iya kyu, semalam eomma dan teuki eonni sudah sudah memutuskan, bahwa pertunangan kalian berdua akan di laksanakn 2 minggu lagi bagaimana menuru....”
Sebelum sang eomma menyelesaikan kalimat nya kyu langsung memotong kalimat sang eomma, menyebabkan nasi goreng dalam mulutnya menyembur keluar saking kagetnya, hihihi gak apa kok oppa diri mu dalam keadaan apapun, tetap terlihat tampan kok.
“MWOYAwww!!! Uhuk...uhuk..uhuk”
“YA cho.... kau jorok sekali eoh, kau mengotori meja makan eomma”
“ini kyu minumlah”
“gomawo appa....uhuk...uhuk...., eomma kau keterlaluan sekali eoh, bagaimana jika aku mati tersedak tadi, kau malah mengakhawatirkan meja eoh.... aish jinja”
“Ya itu salah mu cho, kenapa kau bicara saat mulut mu penuh dengan makanan”
“ne eomma memang selalu menang, Oh....tadi eomma bicara apa eoh”
“Aish....eomma bilang pertunangan mu 2 minggu lagi ch...”
“MWOYA!!!” pletak “aish eomma wae? Kenapa kau memukul ku”
“kau mau membuat telinga eomma dan appa tuli eoh”
“eomma!!! kanapa kau memutus semua itu tanpa bicara dengan ku eoh”
“kanapa eomma harus bicara dengan mu dulu? Lagi pula kau sudah setuju, dan pada saat itu kau pergi dengan veni entah kemana, apa yang kalian berdua lakukan eoh, janga malu cho katakan pada eomma hah, apa semalam kalian melakukan itu...hihihi”
“ANI!!!, semua yang eomma pikirkan itu tidak pernah terjadi, lagi pula kenapa eomma mesum sakali eoh, dan eomma pokok nya aku tidak setuju eomma, itu terlalu cepat aku tidak mau!”
“sudah lah yeobo, kyu benar itu terlalu cepat, lagipula veni kan masih kualiah yeobo”
“aniyo han, itu sudah keputusan ku teuki eonni, lagi pula itu hanya sebuah pertunangan bukan pernikahan, jadi kau tidak perlu khawatir cho”
“Aish sudahlah eomma, aku tetap tidak setuju, aku sudah selesai”
“YA!!! Kau mau kamana Cho?”
“ke kantor eomma”

~000~
Kyuhyun pun datang kekantor dengan wajah di tekuk, kenapa masalah nya jadi semakin rumit, kyuhyun bahkan belum menemukan cara agar veni mau membatalkan perjodohan dengan nya, dan sekarang pertunangan nya di laksanakan 2 minggu lagi, yang benar saja.
Meskipun wajah seorang cho kyuhyun tampak kesal, tidak menyurut kan pada karyawan yeonja untuk menyapa manajer muda yang tampan ini, kyuhyun pun sampai di ruangan rapat, terlihat disana sudah banyak anggota devisi yang datang, dan tinggal menunggu, sang presider utama yang tidak lain adalah Lee Sungmin.
Tidak lama Sungmin datang dengan, baju yang sungmin kanakan tidak kalah santai dengan kekasihnya kyuhyun, pria manis berambut pirang ini, mengenakan kemaja pink dengan jins putih yang membalut kaki kenjangnya, mata foxsi sungmin sempat berpapasan dengan Obsidian kyuhyun yang memancarkan rasa rindu, dan ketulusan.
“pagi semua”
“pagi sajangnim”
Semua nya sontak berdiri dan menjawab sapaan yang presider seksi mereka dengan kompak, tidak terkecuali kyuhyun, dengan melihat sungmin nya ada didekatnya seperti ini saja sudah membuatnya tenang, kyu terus memperhatikan sungmin bicara.
Kyuhyun POV
Kau cantik sekali hyung, hah....aku mencintai mu hyung, apa benar kau namja hyung, aish cho apa yang kau pikirkan, bukan kah kau pernah melihat nya sendiri, kanapa aku jadi mengingat semua malam panas kami berdua, aish....wajah ku pasti merah sekarang.
Kyuhyun End POV
Kyuhyun terlalu asik dengan pemikirannya dan asyik memperhatikan sungmin, sampai sebuah suara mengintrupsi kyuhyun.
“cho kyuhyun”
“N..ne sajangnim, waeyo?”
Semua sontak melihat pada manajer tampan ini, bagaimana tidak baru kali ini, seorang cho kyuhyun yang cerdas tidak fokus dalam rapat presentasi, sungguh ini di luar dugaan, sungmin juga tampak heran dengan kekasih rahasia nya tersebut.
“itu bagaimana hasil audit mu, dan presentasikan rancangan baru mu cho”
“ah...ne sajangnim”
Meskipun tadi sempat tidak fokus, tapi lihat lah sekarang seorang cho kyuhyun begitu mengagumkan, dengan penjelasan detail, dan akurasi yang luar biasa, kyuhyun mampu membuat semua orang yang mengikuti rapat kali ini berdecak kagum, tidak terkecuali Sungmin, kyuhyuhnya memang jenius itu lah yang ada di pikiran sungmin, mungkin kah itu lah salah satu alasan sungmin mencintai kyuhyun, “mencintai” tidak, sungmin sendiri tidak tau, sampai sekarang dia tidak pernah mau melibatkan perasaan yang namanya cinta dalam sebuah hubungan, lalu sungmin hanya mempermainkan kyuhyun? Entah lah....hanya Tuhan dan Hati terdalam sungmin sendiri yang tau, apakah dia mencintai kyuhyun atau tidak.
Rapat pun selesai semua orang sudah meninggalkan ruangan rapat, meninggalkan 2 namja di ruangan megah ini.
Kyuhyun yang sedang sibuk membereskan barang-barang presentasi nya di kagetkan, dengan sungmin yang memeluknya dari belakang, jangan tanya bagaimana perasaan kyuhyun, tentu saja dia senang, rupanya kyuhyun sudah memaafkan kejadian kemarin ya.
“kyuh~....kau tidak merindukan eoh”
“ehh....hyung, tentu saja aku merindukan mu sungmin hyung” 
Kyuhyun pun membalikan badan nya menghadap sungminnya, yang sedang memeluknya, sambil memainkan kancing kemeja kyuhyun, bahkan jari-jari lentik itu tidak segan membuka 2 kancing kemeja kyuhyun, sehingga dada bidang kyuhyun pun terpampang jelas, sementara kyuhyun bukan nya tidak menyadari tindakan sang kekasih, kyuhyun justru membiarkan sungmin melakukan apa pun padanya, karena kyuhyun juga sedang asik menghirup aroma vanila yang mengguar dari rambut pirang sang bunny.
“kyuh~ kau tidak memberikan hadiah untuk ku, kyunie~~~?”
“eh hadiah.....?”
“kau melupakan nya cho....aniversary kita kau melupakan nya?”
“ah....aku tidak melupakannya hyungie”
Banar kyuhyun tidak pernah melupakan apapun yang berhungan dengan sungmin nya, termasuk aniversary mereka, ya kyuhyun tidak lupa, kemarin aniversary mereka, dan kyuhyun kembali mengingat kejadian kemarin di mana sungmin kekasihnya, di hari aniversary mereka yang ke 5 tahun justru asyik berciuman dengan dengan orang lain, kyuhyun pun tersenyum miris, bukan kah sungmin yang melupakan nya, kejadian kemarin bukan lah yang pertama, sebenarnya kyu sudah terbiasa melihat sungmin bercumbu, dan berciuman dengan orang lain atau mungkin lebih dari itu, tapi kyu membiarkan semua itu dengan harapan sungmin nya akan berubah, setidaknya menganggapnya ada, tapi tetap saja kyu tidak pernah terbiasa dengan“rasa sakit” yang sungmin torehkan untuk nya.
“kyunie?”
“hmm, waeyo hyung?”
“bolehkah aku meminta hadiah ku kyunie?”
“tentu....apapun untuk mu hyung, hyung ingin hadiah apa eoh?”
“diri mu kyunie~”
“mwo?”
“aku menginginkan diri mu kyuh~~kau tidak merindukan ku eoh?”
“h...hyung, aku....aku merindukan mu, sangat merindukan mu hyungie”
Kyuhyun pun memiring kan kepalanya dan mulai mempersempit jarak keduanya, sungmin yang mengerti pun langsung menutup mata foxsi nya. Dan jreng.....kalian tahu lah apa yang mereka lakukan hihihi.
Setelah ciuman panas yang mereka lakukan di ruang rapat tadi, mereka memutuskan untuk pulang ke apartemen kyuhyun, yang nanya mereka mau ngapain, jawaban nya, kyuhyun akan memberikan hadiah yang sungmin inginkan di apartemen nya, ngerti dong hadiah macam apa yang akan kyuhyun berikan untuk bunny nya, hadiah nya harus di berikan di apartemen kyuhyun tepatnya di kamar kyuhyun, dan sekarang mereka berdua sudah berada di kamar kyuhyun yang berdekorasi baby blue ini. Oke kita skip ajah kegiatan panas mereka.
Pukul 22.00
Sungmin berdiri di balkon apertemen kyuhyun hanya dengan menggunakan kimono tidur berwarna pink, dengan bagian dada yang terbuka yang memperlihat kan kissmark yang menghiasi dada mulusnya, sungmin merasakan ada sesuatu yang dingin yang menyentuh permukaan lehernya, dan sungmin pun menunduk untuk melihat lehernya, dan saat itu juga sungmin tersenyum tipis,ada benda berkilauan berwarna putih perak yang sedang di pasangkan seseorang di lehernya, ya kyuhyun sedang memasangkan kalung yang seharusnya dia berikan kemarin, satelah selesai, kyu yang memakai kimono tidur berwarna biru pun langsung memeluk sungmin dari belakang.
“kyu....ini?”
“hmm....ini hadiah kedua untuk mu hyungie, hyung suka? Tadinya aku mau memberikan nya kemarin tapi hyung tidak ada di ruangan, jadi aku berikan hari ini, otteyo hyung suka?”
“hihihi....ne aku suka kyunie, gomawo untuk 2 hadiah nya”
“hihihi”
Keduanya asik tertawa, ya untuk hari ini kyuhyun sangat bahagia, hanya dengan kegiatan ini lah kyuhyun bisa menghabiskan waktu dengan sungmin, selebih nya sungmin sesalu sibuk dengan urusan nya sendiri, kyuhyun sendiri tidak perduli jika sungmin hanya menginginkan kepuasan dari tubuhnya, bagi kyuhyun berada di dekat sungmin, dan bisa melihat sungmin tersenyum itu sudah lebih dari cukup.
Suara dering ponsel sungmin, menghentikan skinsip mereka berdua, sungmin pun langsung mengangkat telpon, yang ternyata dari sang eomma, kyuhyun pun mengikuti sungmin masuk kedalam.
“yeobseo eomma?”
“minnie kau di mana chagi, apa urusan kantor membuat mu lupa rumah eoh?”
“ahh...mianhae eomma, minnie akan segera pulang, eomma jangan khawatir ne”
“ne cepat lah pulang, ada yang ingin eomma bicarakan”
“ne eomma”
Setelah sang eomma mematikan ponselnya, sungmin pun mengambil pakaian nya yang berserakan di sofa kyuhyun.
“waeyo hyung, kau mau pulang?”
“hmm, aku pulang kyu eomma ingin bicara dengan ku?”
Setelah bicara itu pada kyuhyun, sungmin langsung masuk ke kamar mandi untuk memakai bajunya, dan memperbaiki penampilan nya yang terlihat berantakan, kyu pun melakukan hal yang sama, di kamar mandi tamu, dan ketika sungmin keluar dari kamar mandi dengan memakai pakaian yang tadi siang, dia terlihat kaget saat melihat kyuhyun sudah rapih, dengan pakaian nya.
“kyu kau mau kemana eoh?”
“eh....aku tentu saja mengantar mu hyung, hyung harus mau ne, selama ini aku tidak pernah mengantar hyung ke rumah, untuk kali ini hyung jangan menolak”
“tapi kyu....di rumah ada eomma, lagi pula aku bisa pulang sendiri, aku namja kyu”
“hyung tidak perlu khawatir, aku tidak akan masuk kerumah, aku juga tidak akan keluar dari mobil, lagi pula ini sudah malam, jangan lupa mobil hyung masih berada di kantor, jadi biarkan aku yang mengantar ne”
“aish....aku lupa mobil ku ada di kantor”
“nah.....kajja biar aku yang mengantar”
“Ya! Kyu pelan-pelan jalannya”

~000~
Mereka pun keluar dari aparmeten kyuhyun dengan bergandengan tangan, di jalan tidak ada percakapan yang terjadi, karena kyuhyun sibuk memperhatikan jalan, dan sungmin, sibuk dengan ponselnya, dan akhirnya kyuhyun pun menghentikan mobilnya, tanpa melihat bahwa ada seseorang yang turun dari taksi, menuju mobil kyu.
“gomawo kyunie”
“ne hyung, ahh aku lupa hyung”
Sungmin yang hendak membuka pintu mobil pun, sontak berbalik, karena mendengar kata-kata kyuhyun.
“ehh...apa itu kyu?”
“ini hyung, Chup...” kyuhyun mencium sungmin di bibir ber-shape m itu.
“ya! Dasar cho mesum.......sudahlah aku keluar ne”
Kyuhyun pun tersenyum, melihat sungmin terlihat sedikit kesal, tapi senyum itu terlihat memudar ketika kyu melihat seseorang di belakang sungmin yang hendak menutup pintu mobil kyu, sama hal nya dengan kyu, sungmin pun terlihat kaget karena ada seseorang yang menepuk bahu nya dari belakang.
“oppa!”
“YA!!”
“oppa apa yang kau lakukan eoh, kau mau memukul ku eoh?”
“mwoya, kau mengagetkan ku veni, kau baru pulang”?
“ ne, oppa di antar oleh siapa eoh?”
Kyuhyun terlihat bingung sedang apa “calon istrinya” itu ada di depan rumah sungmin, dan kenapa veni sungmin dan veni terlihat akrab, sebenarnya apa hubungan mereka, dan kyu pun semakin berkeringat dingin bagai mana, jika veni mengatakan jika dirinya adalah calon suami nya, akan kah sungmin marah, kyu takut sungmin akan meninggal kan nya, karena perjodahan yang tidak kyuhyun ingin kan, baru saja kyu merasakan bahagia bersama sungmin nya, sekarang dia harus dihadapkan pada masalah ini.
“itu aku bersama, teman kantor ku”
“oh teman kantor siapa dia oppa, minggir oppa biarkan aku melihatnya”
“aish....kau ini”
“ommo....kyu OPPa kau yang mengantar sungmin oppa, kenapa oppa tidak bilang kalau oppa bekerja dengan sungmin oppa, Oppa ayo turun ne”
Sungmin terlihat bingung bagaimana adiknya bisa mengenal kyuhyun, begitu juga dengan kyuhyun sebenarnya hubungan macam apa yang terjalin antara veni dengan sungmin.
“chakkaman, veni kau mengenal kyuhyun?”
“ne...tentu saja aku mengenalnya oppa, ah aku lupa aku belum pernah bercerita padamu”
“Ayo oppa turun”
Veni pun menarik kyuhyun turun dari mobil, dan mengandeng tangan kyuhyun dan wajah kyuhyun pun terlihat bingung, melihat wajah bingung sungmin rasanya kyu ingin menghilang saja, bagaimana jika sungmin marah dan salah paham, itu lah yang ada di pikiran kyuhyun.
“kyu oppa perkenalkan, ini sungmin oppa....eh tapi pasti kau sudah kenalya, ah tapi tidak apah jika berkenalan lagi kan, ini sungmin oppa dia oppa kandung ku, dan ini kyuhyun oppa calon suami ku, minnie oppa”
“MWOO/MWOO” Kyuhyun dan sungmin menjawab secara besamaan, membuat veni kaget.



Sungmin POV
Sungmin mengepalkan tangan nya, jadi kyuhyun yang dijodohkan dengan veni, kenapa kyuhyun tidak mengatakan apapun padanya, tidak sungmin kau tidak boleh seperti ini, aku tidak mencintai kyuhyun, benar Lee Sungmin tidak pernah mencintai Cho Kyuhyun, jadi apapun yang kyuhyun lakukan, kau tidak perlu perduli padanya.
Sungmin End POV

Kyuhyun POV
Takdir macam apa ini Tuhan, Lee Sungmin kekasihnya, Cintanya, adalah kakak kandung dari yeonja yang akan di jodohkan dengan nya, tidak.... kenapa jadi seperti ini, sorot mata itu, sorot mata sungmin yang dingin dan menyiratkan kebencian di tunjukan untuknya, aku akan menjelaskan nya hyung, tapi kenapa sangat sulit untuk di ucapkan, tenggorokan ku seperti tercekat.
Kyuhyun End POV

Veni terlihat bingung, melihat ekspresi kedua namja ini, apa dia salah bicara, mereka seperti kaget, dan tanpa bicara apapun sungmin langsung masuk mansion megah nya, meninggalkan veni dan kyuhyun yang mematung melihat sungmin nya pergi.
“minnie oppa! Ya! Kenapa kau pergi oppa? Kyu oppa kita masuk ne kajja oppa”
“aniyo, aku pulang saja veni lagi pula ini sudah malah, aku pulang ne”
“ah sayang sekali padahal aku ingin sekali oppa mampir, tapi tidak apah oppa bisa mampir lain kali, hati-hati ne oppa”
“ne”

~000~
Pagi ini, matahari tertutup awan sehingga sinarnya tidak sampai, dan tidak mampu menghangatkan insan manusia, termasuk namja cantik yang satu ini, Lee Sungmin, sejak semalam dirinya berusaha untuk tidak perduli pada cho bodoh itu, tapi tetap saja namja manis itu terus memikirkan nya, sungmin berfikir mungkin ini karena berhubungan dengan sang adik yang sangat ia sayangi, ya dia memikirkan veni, bukan kyuhyun.
Tok....tok.....tok
“oppa, kau sudah bangun aku masuk ne”
cleek
“oh...sejak kapan tuan putri ku, bangun sepagi ini eoh”
“ish! Oppa.....aku berusaha untuk menjadi lebih dewasa oppa, sebentar lagi aku akan menjadi seorang istri oppa...hihihi”
Sungmin tersenyum miris, istri benar veni adik nya akan menjadi nyonya Cho, entahlah sungmin bingung, bagaimana jika adiknya tahu jika seorang Cho Kyuhyun adalah seorang gay, dan lebih parahnya lagi dia lah pria yang di cintai kyuhyun, sungmin benar-benar bingung.
“Oppa! Kau melamun eoh”
“Ah....mian uri dongsaeng-ah, tadi kau bicara apa?”
“ish....oppa tadi aku bertanya, apa oppa tahu hal-hal yang di sukai kyuhyun oppa atau tidak?”
“eh....kau bertanya soal kyuhyun”
“ne~ apa yang dia sukai, misal makanan apa yang dia sukai?, warna yang dia sukai?, lalu film yang dia sukai?, lagu yang dia sukai? dan lainnya oppa, oppa pasti tau kan,oppa kan teman kyu oppa?”
Lagi-lagi Sungmin tersenyum miris, benar seharusnya dia tahu semuajawaban yang veni tanyakan mengenai kyuhyun, dia bahkan bukan hanya sekedar teman bagi kyuhyun, dia adalah kekasih nya kyuhyun, tapi sungmin sama sekali tidak tahu apapun mengenai kyuhyun, benar selama ini, kyuhyun lah yang selalu memperhatikannya, sedangkan dirinya tidak pernah sekali pun bertanya pada kyu apa yang dia sukai, kau memang tidak mencintai pria itu lee.
“mianhae....tapi oppa tidak tahu apa yang di sukai kyuhyun”
“eh oppa tidak tahu, lalu aku mencari informasi dari siapa eoh?”
“kenapa kau tidak betanya langsung pada orang nya eoh”
“AH!!! Oppa daebak.....aku akan bertanya pada kyu oppa hihihi”
“ish...sudahlah, oppa mandi dulu ne”

~000~
Ini adalah pagi terburuk dalam kehidupan seorang Cho Kyuhyun, kyuhyun bahkan tidak tidur semalaman karena memikirkan masalah ini, sungmin sama sakali tidak mau mengangkat telpon dari nya, atau pun membalas pesannya, ya semalaman kyuhyun menunggu pesan dari kekasih nya.
Pagi-pagi sekali kyuhyun sudah sampai di kantor, mengenakan tuxedo hitam yang pas membalut tubuh tingginya, seperti biasa semua karyawan memberi salam pada sang manajer tampan yang satu ini.
“apa sungmin sajangnim sudah datang?”
“ah....mianhamnida sajangnim, sungmin sajangnim belum datang”
“jika, dia sudah datang tolong beri tahu aku ne”
“ne sajangnim”
Pukul 13.00
Sekertaris pribadi sungmin baru saja menelpon, bahwa sungmin baru saja tiba, dengan berlari kyuhyun langsung menuju ruangan sungmin, kyuhyun harus menjelaskan semuanya pada sungmin.
Tok....tok....tok
“masuk”
“hyung, kita harus bicara”
“panggil aku sajangnim cho, ini di kantor”
“ah....mianhae sajangnim, kita harus bicara aku mohon, sajangnim, aku benar-bebar tidak tahu, jika yeonja yang akan di jodohkan dengan ku adalah adik sajangnim, sungguh aku benar-benar tidak tahu, aku mohon sajangnim jangan salah paham, aku akan mencari cara agar veni mengerti, bahwa aku tidak mungkin menikah dengan nya, dan justru malah akan menyakitinya aku....”
“waeyo, untuk apa kau melakukan semua itu cho, menikahlan dengan adik ku, lagi pula dia mencintai mu cho, dan jangan pernah menyakitinya kau mengerti”
“h..hyung kenapa kau bicara begitu eoh, kita sudah menjalani ini semua selama 5 tahun, dan lagi pula aku malah akan menyakitinya jika menikahinya”
“kalau begitu belajar lah mencintainya, karena dongsaeng ku sangat mencintaimu”
“hahaha, dia mencintai ku, lalu apa hyung tidak mencintai ku?”
Deg
Jantung sungmin berdetak cepat, benar......benar kah sungmin tidak mencintai kyuhyun, sungmin menggelengkan kepalanya, tidak dia tidak pernah mencintai kyuhyun, tidak pernah, dengan wajah datarnya, sungmin menatap obsidian kyuhyun yang memancar kan kesedihan.
“aniyo, aku pernah mencintai mu cho, tidak pernah”
NYUT
Kyuhyun tidak tahu kenapa mata nya tiba-tiba berkabut, dan ketika dia menutup mata justru air mata nya terjatuh, kyuhyun menangis, sungmin sempat tercekat melihat mata yang biasanya memancarkan kehangatan kini terlihat redup, bahkan mengeluarkan air mata, tapi sungmin langsung menampilkan wajah datarnya lagi.
“hahaha, jadi selama 5 tahun ini hanya aku yang menganggap, hubungan kita ada hyungie?, semalam 5 tahun ini hanya aku yang jatuh cinta dan hyung tidak pernah mencintai ku?, hahaha kau lucu sekali Lee Sungmin, lalu kanapa saat itu, kau berkata iya hyung?, kau tau lee sungmin.... demi tuhan aku sangat mencintai mu hyung, a..aku sangat mencintai mu, selama ini aku berusaha menerima setiap kau bercumbu dengan pria lain, aku tahu hyung, aku melihat semuanya, aku membiarkan semua itu karena aku pikir, suatu saat nanti kau akan melihat ku, suatu saat nanti kau akan perduli padaku, hahaha ternyata aku yang bodoh, ya cinta ku yang bodoh hyung, kau hanya mempermainkan ku hyung, itukah maksud mu? harus kah aku menyerah sekarang hyungie”
“ne....menyerah lah kyu, kita sudah selesai dan kau bisa kembali keruangan mu”
“semudah itukah hyungie?, semudah itu kah? Apa kau pernah memikirkan perasaan ku hyung? Aku terluka Lee Sungmin apa kau tau?”
Tiba-tiba seseorang masuk, dan langsung mencium sungmin di depan mata kyuhyun, sungmin sendiri membiarkan Lee Donghae menciumnya, kyuhyun terlihat tersenyum miris, dan mengepalkan tangan nya, benar ini semua sudah berakhir cho.
“hah....hah...hah mianhae min kau ada tamu eoh, aku merindukan mu minnie”
“hmm kau sudah mengatakan nya di sms tadi”
Kyuhyun terlihat menghela napas, jangan di tanya bagaimana perasaan seorang Cho Kyuhyun saat ini, dengan kekuatan yang masih kyuhyun miliki, kyu berusaha untuk keluar dari ruangan ini.
“mianhae, aku permisi sajangnim”
Kyuhyun langsung keluar dari kantor dan mengendari mobilnya, dengan kecepatan diatas-rata-rata, sementara sungmin membatalkan rapatnya dengan lee donghae dengan alasan tidak enak badan.
Kyuhyun pun sampai di sungai han, entahlah tiba-tiba mobilnya berhenti di sungai ini, lagi-lagi air mata sialan ini keluar, pantas saja sungmin tidak pernah mencintainya, dia sangat cengeng, itu lah yang ada di pikiran kyuhyun, sampai sebuah suara mengintrupsi kesendirian kyuhyun.
“kyu oppa? Ommo kau menangis eoh? Waeyo oppa?”
“aniyo, tadi aku kalah main game, apa yang kau lakukan eoh, kau tidak kuliah?”
“eh....aniyo biasanya saat aku sedang senang aku akan berkunjung kesungai ini oppa”
“ah....jadi sekarang kau sedang senang eoh?”
“hihihi....ne ini oppa tadi nya aku mau kekantor, untuk mengantarkan ini untuk oppa, tapi ternyata aku bertemu oppa disini, jadi ini”
“eh.....apa ini....oh jangjayum kau....tau ini....?”
“ne....aku memasak ini sendiri oppa, ini makanan kesukaan oppa kan? Aku menanyakan nya pada chulie eomma, cha makan lah oppa”
Kyuhyun tersenyum manis pada veni bahkan sungmin nya tidak pernah melakukan ini untuknya, dan veni sama sekali tidak berkedip, oh namja yang sedang tersenyum padanya ini sungguh tampan.
“gomawo, aku makan ne”
“hmm oppa”

Tebece.
Sekian buat Chapter 2, lanjut gk nih....kalau reader mau lanjut, nanti author lanjutin, gimana ceritanya, agak absur ya, tapi gak apalah yang penting nih FF jadi....hihihi tunggu coment nya!

   













Minggu, 03 Januari 2016

My Love Destiny
Autors             :Ida Rinjani
Pairing                        : KyuMIn
Genre              : Hurt/sad and angst, BL
Rate                : T
Ini adalah tulisan pertama autor....jadi maaf kalau masih banyak typos, dan bingung siapa tokohnya sebenernya autor pengen buat novel, tapi ternyata gk jadi akhirnya jadi lah behini.....dan kalau lagi baca bayangin ajah Marcus Pranata itu Cho Kyuhyun dan Vincent kusuma itu Lee Sungmin,
Ejoy and No Copas!
Chapter  1
9 Agustus 1990
Di ruangan megah bergaya eropa klasik ini seorang lelaki tampan nan gagah ini duduk termenung, di kursi kebesarannya yang bertuliskan presider, entah apa yang ia pikirkan, sesekali ia memijit pelan keningnya dikala rasa lelah menyerangnya, sampai ketukan pintu mengalihkan perhatiannya.
Tok,tok,tok,
“masuk”
“maaf mengganggu tuan haris” ya lelaki gagah nan tampan tersebut adalah Haris Pranata, seorang pemilik kerajaan perhotelan di Indonesia bahkan di Asia yang di bernama Pranata Group Coorporation.
“hem...ada apa dodit?”
“tuan, saya mendapat berita bahwa nyonya Lisa akan melahirkan tuan dan......” belum sempat sang asisten menyelesaikan kalimatnya Haris sudah lebih dulu memotong kalimatnya
“aku tidak perduli” dodit sang asisten memang sudah mengetahui bahwa sang majikan tidak menginginkan anak dari wanita yang sekarang sedang melahirkan malaikat nya, jadi dia tidak terlalu kaget saat sang majikan memberi tanggapan dingin tersebut.
Dodit pun menghela napas untuk melanjutkan kalimatnya
“hah.....tapi tuan Haris, Tuan Besar menyuruh anda untuk menemani istri anda di rumah sakit dan saya.....?
“AKU BIALANG AKU TIDAK PERDULI APALAGI PADA WANITA JALANG ITU, DAN BAYI itu....aku tidak menginnginkannya”
“ta..ta..pi....kring” suara pesan masuk mengintrupsi ketegangan diantara mereka, Dodit pun merogoh saku celana nya mengambil Hpnya dan memeriksa pesan singkatnya.
“maaf tuan” Haris pun acuh akan hal itu ia lebih memilih untuk menekan emosi yang sempat meluap tadi dengan cara memejamkan mata.
Ketika sang asisten kembali menyampaikan informasi yang ia dapat dari pesan singkat tadi ia mulai membuka mata “tuan selamat nyonya Lisa melahirkan seorang putra dengan selamat tuan”
 lalu ia beranjak beranjak meninggalkan sang asisten yang kembali menghela napas.
“hah.....”

Di rumah sakit
“selamat nyonya Lisa Putra anda sangat tampan, dan dia sangat lucu” dokter yang menangani kelahiran calon pewaris Pranata Grup itu pun memberikan selamat pada sang ibu .
“hem terimakasih dok....boleh kah aku melihat putra ku?” suara yang terdengar sangat lirih pun terucap dari wanita cantik ini, karena sebenarnya Lisa masih harus menjalani perawatan bahkan masih menggunakan masker oksigen, bahkan bibir yang biasanya terlihat merah merekah kini pucat sedingin es.
“maaf nyonya tapi untuk sekarang belum bisa karena putra anda masih harus di incubator, saya akan memanggil asisten anda untuk menemani anda, dan sebaiknya anda  istirahat lebih dulu, saya  permisi nyonya”
Dengan gumaman lisa pun mengiyakan”hem....”
Dengan membungkukan badan Dokter sekaligus dua Perawat itu meninggalkan ruangan VVIV tersebut.
Keheningan melingkupi ruangan luas nan mewah tersebut, Lisa pun mulai berkaca-kaca dan meremas tepian ranjang dimana dia berbaring, saat ini dia merasa hati nya hancur dan sakit, meskipun dia susah terbisa dengan rasa sakit ini tapi kali ini lebih sakit, karena ini melibatkan malaikat kecil yang baru iya lahirkan, dia merasa bersalah pada malaikat kecilnya dimana seharusnya kehadiran seorang bayi dalam kehidupan rumah tangga di sambut gembira dan kebahagiaan, dari keluarga, kakek,dan nenek si bayi dan yang paling penting adalah dari ayahnya.
Tapi bukan itu semua yang putranya dapatkan, lisa meremas dada nya yang terasa sesak, kenapa putra kecil nya yang harus mengalami ini semua, keluarganya  dan bahkan suaminya membenci diri nya, dia bisa menerima itu tapi tidak dengan putra nya, putra nya tidak bersalah atas apapun, tapi kenapa putra nya  juga harus merasakan seperti dirinya, lama-kelamaan air mata itu mulai mengalir.
“hiks....hiks...baby ma..af kan bunda sayang, bu..bunda minta maaf sayang karena bunda kau harus menanggung kebencian mereka....ma..maafkan bunda...hiks...hiks, karena  bunda juga ayahmu tidak ada di sini untuk menemani mu hiks...hiks...hiks, karena ayahmu me..membenci bunda sayang hiks...maaf.

At Other Side
Sejuk itulah perasaan yang dirasa setiap kali haris berkunjung ketempat ini, sebuah bukit hijau  yang menjadi saksi kebahagiaan dirinya dengan sang terkasih, sebelum kejadian itu merenggut impian yang ia jalin dengan sang terkasih.
“Luna sayang.....sekarang kau sedang apa? Apa kau bahagia sayang? Tapi aku tidak, aku tersiksa disini, aku sangat merindukanmu, aku sangat mencintaimu sayangku, maafkan aku......tes...tes...tes”
Ya hanya di tempat ini dia bisa jujur mengungkapkan perasaannya, di tempat ini dia menangis, merutuki hatinya yang di tidak bisa berpaling dari sosok cantik pengguasa hatinya, dia akan menjadi sosok lemah saat mengingat tentang cintanya, tapi saat dia pergi dari tempat itu dia akan menjadi Haris Pranata yang dingin, tegas, berwibawa, dan terkesan tidak berperasaan, ya itulah hidupnya.

At Hospital
“nyonya?”
“oh bi asih, mendekatlah bi” dengan lirihhannya lisa menjawab, sementara sang asisten terlihat melemparkan senyum hangatnya
“nyonya bagaimana keadaan anda? “
“hem, seperti yang kau lihat, entah.... sampai kapan aku bertahan, tapi sebelum itu aku ingin melihat putra ku, bisakah kau membawa dia pada ku, aku ingin malaikatku”
“nyo..nya tidak boleh bicara seperti itu tuan muda masih sangat membutuhkan anda,  dia membutuhkan kasihsayang dan kehangatan ibunya, nyonya harus bertahan” diliriknya sang majikan yang terlihat menerawang dengan pandangat kosong, mata itu yang biasanya memancarkan kepercayaan dan ketegasan kini redup, yang terlihat hanya kesedihan, dan kasakitan dari sorot mata sang majikan, bibir itu yang biasanya terlihat merah merekah kini terlihat pucat dan bergetar menahan tangis, dan itu semua membuat nurani asih tercabik.
“tes...tes...tes...hiks...tes”  tangis yang lisa tahan pun akhirnya pecah
“nyo...nya...tes...tes, harus kuat tuan muda membutuhkan anda”
Sang majikan pun mengalihkan tatapannya pada sang asisten rumahnya, dengan berliang air mata dia memcoba untuk memberi tanggapan.
“bi...bisakah aku meminta sesuatu dari mu, ku mohon hiks...hiks”
“tentu nyonya, katakanlah apa yang nyonya inginkan”
“hiks...jagalah putraku, seperti kau menjaga Putra mu sendiri hiks....hibur dia saat dia bersedih hiks...hiks....lindungi dia dari apapun yang membahayakannya....sayangi putraku, cintai putraku...besarkan dia dengan cinta dan kasih sayang....hiks agar dia tidak seperti ibunya...hiks”
“hiks...nyonya....tidak boleh bicara....”
“kumuhon berjanlilah padaku....aku yakin Haris akan membenci membencinya sama seperti dia membenciku, lalu bangaimana dengan putraku....hiks kumohon lindungi dia hiks....tolong aku...hiks”
Bi asih pun mencoba tersenyaum dan memberikan kepercaayan pada sang majikan, meskipun senyumnya terkesan di paksakan.
“nyo..nya, hiks....nyonya tidak perlu khawatir, saya berjanji akan melindungi, mencintai, menyangi, tuan muda sama seperti putra saya sendiri....saya berjanji nyonya...hiks”
Lisa pun tersenyum dengan menisnya
“terimakasih bi....bisakah aku melihat putraku....Akh...”
“nyo..nya, bertehanlah aku memanggil dokter”
Tidak lama kemudian dokter dan para parawat pun datang dan memeriksa keadaan nyonya besar Pranata ....sang dokter pun terlihat menggelengkan kepalanya pada bi asih.
“nyonya lisa, mengalami pendarahan hebat.....kami sudah berusaha, tapi ternyata tetap tidak bisa menghentikan pendarahannya, belum lagi dengan penyakit yang dideritanya, itu memperparah keadaanya, maafkan kami”
“hiks...nyonya...hiks”
“yang bisa kita lakukan saat ini adalah berdoa, semoga keajaiban datang, sebenarnya kami sudah memberitahu pada nyonya Lisa bahwa terlalu beresiko untuk nyonya lisa mengandung karena penyakit yang dideritanya, karena itu kami menyarankan untuk menggugurkan kandungannya pada saat itu, tapi nyonya Lisa menolak itu semua, maaf..... kami sudah berusaha”
Tidak ada tanggapan dari bi asih karena dia memang sudah mengetahui fakta itu, dia hanya berharap semoga nyonya besarnya bisa bertahan lebih lama, tak lama terdegar lirihan dari sang nyonya besar.
“akh...do..dokter”
“nyonya jangan banyak bergerak terlebih dahulu, saya akan....”
“tidak perlu aku hanya ingin melihat putra ku....kumohon dokter waktuku tidak banyak”
“nyo..nya jangan bicara seperti itu ....hiks”
“tidak bi, aku ingin melihat putra ku”
“baiklah nyonya lisa, kami mengerti, suster sin bawakan putra nyonya Lisa kemari”
“baiklah dok”
Di ruangan megah ala  VVIV di penuhi suasana haru bak di Drama sinetron, bagai mana tidak semua orang yang ada di ruangan ini menitihkan air mata melihat ibu dan anak yang saling bercengkaram mungkin untuk terakhir kalinya.
“sayang, putraku, malaikat ku, kau tampan sekali baby”
ya Lisa terlihat mendekap sang putra dan mata nya memancarkan kebahagiaan sekaligus kesedihan, bahagia karena dia bisa melahirkan seorang malaikat tampan, dengan mata yang jenih melambangkan ketulusan, hidung yang mancung, pipi bulat yang besemu, dia yakin saat besar nanti putranya akan menjadi sangat tampan, dan digilai para wanita, sedih karena dia tidak bisa bersama sang putra, tidak bisa mendampinginya di setiap saat tumbuh kembangnya, dan sedih karena putranya harus berjuang sendiri, entah kehidupan seperti apa yang akan di jalani putranya, sebagai seorang ibu Lisa hanya berharap, semoga Tuhan memberikan kebahagiaan pada putranya.
Dengan senyum yang tidak pernah menghilang dari paras cantiknya, dia mencoba bicara pada putranya.
“baby...bunda memiliki sebuah nama yang bagus untuk mu sayang,...... Marcus Pranata....bagaimana menurutmu sayang bagus bukan, hem...eh...kau tersenyum baby itu artinya kau suka nama itu bukan....CUP bunda sayang kamu baby Marcus”
“itu nama yang indah nyonya...” sang aisten pun terlihat tersenyum hangat, dan lisa pun membalas senyum sang asisten, dengan senyum tulusnya.
“ baby bunda memiliki pesan untuk mu, dengarkan bunda ya” dengan tangan yang tidak pernah berhenti memberi elusan pada sang putra, Lisa mencoba untuk menyampaikan pesan pada putranya, suasana haru pun semakin kental.
“baby....tes...tes...karena bunda tidak bisa mendampingimu, maka kamu harus tumbuh menjadi pria yang kuat, dan tangguh....hiks, jangan manja sayang....dan kamu tidak boleh merepotkan bibi asih...hiks, kamu mengerti sayang?, hiduplah dengan baik dan tumbuh sehat, makanlah dengan teratur...jangan makan makanan cepat saji, tidur lah sesuai jam nya jangan banyak bergadang sayang....hiks...berlajarlah yang rajin agar kamu menjadi orang yang berguna bagi ayahmu...hiks, bergaulah dengan baik agar kamu mempunyai banyak teman sayang....jika kamu sudah dewasa nanti carilah pendamping yang mencitai kamu dan kamu cintai....hiks...hiks...dengan begitu kamu akan bahagia sanyang...hiks, terakhir tersenyumlah sayang jika kamu sedang bahagia, menangislah jika kamu sedang sedih, jujur lah pada perasaan mu sendiri....hiks...maafkan bunda sayang....cup..cup...cup”
Ya dengan mengecup seluruh wajah sang putra Lisa mengakhiri pesannya, dan dia mulai merasa tangannya kebas dan lemas, dia melihat cahaya yang menuntunnya untuk pergi, akhirnya tidak lama mata indah itu pun tertutup sempurna dan menandakan sanng nyonya besar telah tiada, dan bayi tampan itu pun menangis seolah mengerti bahwa ia telah kehilangan sosok ibu tercinta.

After  One Week
Ya setelah yang nyonya besar telah di semanyamkan, masih banyak karangan bunga yang menghiasi rumah besar bergaya eropa klasik ini.
Terlihat seorang pria yang baru saja menyandang status Ayah ini tampak datar memandangi taman bungan di belakang rumahnya, tidak ada kesedihan yang terpancar dari wajah stoik ini, yang ada hanya raut datar dan keangkuhan, ya meskipun sang istri Lisa pranata telah tiada dia sama sekali tidak merasa kehilangan, entah apa yang ia rasakan, yang jelas ia memang bembenci wanita itu, wanita yang merupakan ibu dari putra semata wayang nya Marcus Pranata.
Di ruangan megah berwarna baby blu ini terlihat beberapa pelayan sedang menenangkan tuan muda barunya yang menangis.
“hiks...hiks...huweee....”
“tuan muda...tenang lah....”tidak lama kemudia munculah kepala pelayan atau yang dikenal dengan asisten rumah besar ini ya Bini Asih
“ah tuan muda, kalian bisa kembali biar aku yang mengurus tuan muda” akhrirnya semua pelayan itu meninggal ruangan cantik ini, dan bi asih pun mengendong Marcus kecil dan mengelus punggung sang tuan muda agar berhenti menangis, dan tidak lama kemudia sang tuan muda pun tenang.
“huweee.....huweee...hiks”
“tuan jangan menangis, ini bibi bawakan susu untuk tuan muda ya.”
“nyam...nyam...”
Bibi asih pun terlihat tersenyum tulus melihat tuan mudanya tenang, tidak lama kemudia , kejadian yang tidak ia ingin lihat kembali mengusik nuraninya terjadi.
“tuan muda pelan...pelan minumnya”
“bi asih....aku ingin melihat tuan muda ....bolehkah aku masuk”
”ah....dodit silahkan masuk”
Ya sang asisten tuan besar Haris yang ingin melihat tuan muda barunya
“wah tuan muda, tampan sekali....aku kalah tampan dengan tuan muda, cepat besar ya nanti kita bisa bermain tenis besama, tuan muda pasti suka, iya kan....eh tuan muda tersenyum bi”
“eh iya....tuan muda ku memang tampan” sebuah suara tegas dan dingin pun mengintrupsi kehangatan yang tercipta.
“dodit, ayo pergi! Aku sudah siap”
“eh....tuan Haris...tuan lihat lah, tuan muda sangat tampan, apa tuan ingin mengendong tuan muda Marcus, ah bi asih berikan pada tuan Haris tu......”
“tidak perlu!” senyum yang menghiasi dua asisten rumah ini pun seketika hilang dengan kata-kata dingin yang terlontar dari mulut sang tuan besar.
“eh tapi...tuan, tuan muda pasti senang.....dan...dia lu....”
“AKU BILANG TIDAK PERLU DODIT, AKU TIDAK INGIN MELIHAT WAJAH BAYI ITU, AKU TIDAK MENGINGINKANNYA.....hah ......dan kau jangan memerintahku, sekarang ayo pergi!!!”
Bi asih dan dodit pun tercekat atas ucapan sang tuang besar
“hah...baiklah bi asih jaga tuan muda baik-baik....aku pergi dulu, tuan muda aku pergi dulu ya”
Ya sang tuan muda sama sekali tidak terganggu  atau pun menangis dengan bentakkan sang ayah, yang tidak menginginkannya, mata indah nya sinar, seolah menegaskan bahwa ia kuat, dan tidak akan menyerah atas sikap sang ayah.
“nyam...nyam...”
“tuan muda...tes...tes...tuan muda luar biasa, aku akan menjaga tuan muda, tuan muda tidak sendiri, nyonya,...hiks....tuan muda memang kuat, mulai sekarang kuatlah tuan muda....

~000~
After 8 Years
Matahari mulai memancarkan sinarnya yang akan menghangatkan seluluh alam semesta termasuk Hati dan perasaan manusia, hal ini juga berlaku pada seorang anak kecil yang sedang bergelung dengan selimut pink nya merasa terusik dengan sinar matahari yang masuk melalui celah kamar yang di dominasi warna pink ini.
Dengan lembut wanita cantik bernama Luna kusuma, membangunkan putra manis nya .
“clek.........baby Vincent.....bangun sayang bukan kah hari ini, hari pertamanu masuk sekolah baru, ayo bangun sayang”
“eung....bunda jangan memanggil ku baby aku 10 tahun bunda, aku sudah besar”
“ah  begitukah?, tapi bunda merasa putra manis bunda ini masih baby, baby yang manis, cantik, dan cute”
Ya bundanya memang senang menggodanya justru yang di goda malah merenggut tak suka, yang justru malah terkesan imut ditambah vincent baru bangun tidur.
“bunda.....aku tidak suka dibilang manis.....aku tampan bunda.”
“haha....hey lihat lah putra bunda ini jangan merenggut begitu sayang  justru kau semakin imut saja”
“ISH bunda....”
“hahah....baiklah, bunda minta maaf ya, kemarilah peluk bunda”
Vincent pun masuk ke pelukan hangat sang bunda yang selalu menjadi favoritnya.
“Hem aku memaaafkan bunda, aku sayang bunda”
“bunda juga sayang.....CUP” dekapan itu berakhir dengan luna memberikan kecupan di dahi indah sang putra.
“sekarang putra bunda yang tampan harus mandi, bunda tunggu di bawah ya sayang”
“oke bunda”
Vincent Lee merupakan putra semata wanyang dari Luna Kusuma yang merupakan istri dari pengusaha asal Korea selatan lee tanu, setelah lebaih 9 tahun tinggal di korea selatan akhirnya wanita cantik dengan rambut bergelombang ini memutuskan untuk kembali ke Indonesia, tempat kelahirannya, itu semua karena sang suami telah meninggal 2 tahun lalu.
Sebenarnya berat bagi Luna untuk menginjakan kaki di bumi pertiwi, bukan tidak nyaman, tapi ini karena di dinegara ini dia kehilangan cintanya, dan harus menerima kenyataan menikah dengan pria pilihan keluarganya, dia hanya takut akan bertemu kembali dengan penguasa hatinya Haris Pranata.




At Other side
Dijalan khusus sepeda di kawasan jakarta terlihat seorang anak kecil tampan mengayuh sepeda mahalnya dengan semangat, ya pangeran tampan dari keluarga Pranata siapa lagi kalau bukan Marcus pranata, hari ini sedikit berbeda karena hari ini dia bisa melihat sang ayah yang sudah 3 bulan tidak dia lihat karena kesibukan nya sebagai pengusaha.
Meskipun terlahir sebagi anak konglomerat Marcus kecil tumbuh dengan kesederhanaan selain, karena ajaran  sang pengasuh yaitu bibi Asih, Marcus juga menyadari bahwa sang ayah bersikap dingin padanya dia tahu karena dia sekarang sudah berusia 8 tahun, dan dia mengerti bahwa sang ayah memang terkesan dingin, mungkin juga membencinya, karena itu yang ia dapatkan selama ini dari ayahnya, tapi meskipun begitu ia yakin suatu saat nanti ayah nya pasti akan menyayanginya, karena itu, ia berusaha menjadi anak mandiri dengan berangkat sekolah sendiri menggunakan sepeda, rajin belajar dan membaca buku, karena ia tahu ayahnya suka dengan orang yang disiplin dan pekerja keras, dia harus mendapat nilai bagus agar sang ayah bangga, meskipun ia memang anak cerdas terbukti ia bahkan salah satu siswa akselerasi di usia yang baru delapan 8 tahun dia sudah duduk di kelas 5 sd, tapi tetap saja sang ayah tetap bersikap dingin padanya, itulah yang membuatnya sedih.
Marcus POV
Setelah aku sampai di gerbang sekolah, aku langsung menyimpan sepeda ku di tempat parkir sepeda, ya sekolah ku merupakan sekolah internasional, rata-rata yang bersekolah di sini adalah anak-anak pengusaha dan pejabat di indonesia.
Aku menuju kelas ku yang terletak di lantai dua ketika aku berjalan banyak yang memperhatikan ku, dengan tatapan kagum, aku tidak tahu kenapa entah karena aku anak Haris Pranata, atau mungkin karena aku siswa yang cerdas, atau mungkin juga karena aku tampan, tapi yang jelas selama ini aku tidak merasa terganggu  sikap meraka, kadang gadis-gadis itu juga sering memberiku banyak hadiah meskipun aku tidak berulang tahun pada hari itu.
Ketika aku sampai kekelas ku kelas sudah ramai, aku pun duduk di kursi ku, karena bel masuk agar segera berbunyi.
Marcus End POV
“tet...tet...tet...” bel berbunyi , tidak lama bu guru masuk dengan di ikuti seorang murid laki-laki yang membuat seluruh murid menatap kagum pada sosok manis ini.
“semalat pagi anak-anak”
“pagi bu” “wah siapa itu” “dia manis sekali” “tidak dia tampan”
Itu lah beberapa komentar yang terlontar dari murid-murid kelas 5 ini, sementara yang di bicarakan tersenyum sangat manis sekaligus tampan.
“ baik lah anak-anak, kalian mempunyai teman baru, baik lah perkenalkan diri mu”
“halo semuanya nama saya Vincent Lee, saya murid pindahan dari Korea selatan, semoga kita bisa berteman baik”
“baik lah vincent kamu boleh duduk”
“terimakasih bu”
Akhirnya jam istirahat pun di datang, banyak murid yang manuju kantin untuk sekedar mengisi perut dengan makanan yang harganya selangit itu, tapi tidak dengan si tampan yang satu ini karena dia memang selalu membawa bekal buatan bibi asih, marcus juga melihat anak baru itu terlihat bingung dan sepertinya dia sendirian akhirnya dengan memberanikan diri markus mengajaknya berkenalan.
Dengan senyum tulus nya marcus mulai mengulurkan tangan untuk berkenalan.
“hai....perkenalkan nama ku Markus Pranata”
Vincent pun membalas uluran tangan markus juga dengan senyum manisnya.
“hai juga....aku Vincent Lee, senang berkenalan dengan mu markus”
Akhirnya mereka pun makan bekal  bersama, dengan senyum yang tak pernah hilang dari bibir keduanya.
“oiya bolehkan aku makan disini bersama mu, atau kamu mau ke kantin, aku akan mengantar mu”
“ tentu duduk lah, aku membawa bekal, kita makan bersama ya”
“ah berapa usia mu vincent, dan kamu bisa bahasa indonesia sementara kamu orang korea, itu hebat”
“usia ku 10 tahun, dan soal bahasa ibu ku memang orang indonesia dan dia yang mengajarkan aku bahasa indonesia”
“ah bagitu berarti aku harus memanggil mu kakak, karena aku 2 tahun lebih muda dari mu”
“ eh....kamu berusia 8 tahun, bagaimana bisa kamu kelas 5 SD?”
“hehehe....tentu saja bisa aku  mengikuti program akselerasi dan aku lulus tesnya”
“wah kamu daebak......kalau begitu panggil aku vincent hyung”
“eh deabak dan hyung itu apa?”
“daebak itu artinya hebat, dan hyung adalah panggilah kakak laki-laki di korea”
“oh baiklah vincent hyung aku mengerti”
Setelah itu mereka vincent mulai bercerita pengalamannya ketika tinggal di korea, dan markus hanya memperhatikan hyung barunya dengan seksama ternyata vincent orang yang cerewet, lucu, imut dan menyenangkan, entah kenapa meskipun baru pertama kali bertemu marcus merasa nyaman berada di dekat hyung nya.
Ketika bel pulang berbunyi semua siswa berbondong-bondong untuk segera pulang, begitu pula dengan marcus dan vincent.
“marcus ayo kita pulang, kita depan bersama ne....”
“ya ayo hyung”
“marcus dijemput oleh siapa?” dengan senyum manisnya
“ah aku pulang naik sepeda, kalau hyung pulang di jemput oleh siapa”?
“eh kau pulang sendiri menggunakan sepeda, wah hebat aku saja......” belum sempat vincent menyelesaikan kalimat nya suara lembut seorang wanita mamotong kalimat vincent
“baby vincent!!” keduanya pun menengok ke arah sumber suara
“ah itu ibuku ayo berkenalan, marcus” vincent pun menggandeng tangan marcus dan setelah sampai di tempat ibunya marcus memperkenalkan diri, tapi mereka berdua tidak menyadari tangan keduanya masih bertaut satu sama lain.
“ sayang bunda merindukan mu, ah ini siapa anak tampan ini?”
“halo tante aku Marcus Pranata” dengan senyum dan membungkukan badan marcus memperkenalkan diri, untuk sejenak Luna terpaku Pranata nama itu yang tidak pernah ia lupa mungkinkah anak ini.....tapi dia menepis pikiran itu
“ah kamu tampan sekali sayang, perkenalkan nama tante Luna Kusuma, baiklah vincent kita pulang sekarang sayang”
“ah ne....bunda, markus hyung pulang dulu ne........sampai jumpa besok”
“ne hyung” tangan mereka pun mulai terlepas seiring dengan melangkahnya vincent kedalam mobil mewahnya.

~000~
Malam ini kota jakarta di guyur hujan lebat, jalan-jalan yang biasanya dipadati mobil-mobil kini justru lengang situasi terjadi bukan hanya karena hujan tapi juga karena waktu sudah menunjukan pukul 01.00 dini hari, orang-orang sudah nyaman bergelung dengan selimut tebalnya, kecuali pria yang masih bertahan diruang kerja mewahnya  dengan wajah stoik dan tatapan dingin yang mengintimidasi lawan bicaranya.
“bagaimana?”
“ya tuan kami sudah mendapat informasi, bahwa berita itu benar tuan, dia sudah meninggal 2 tahun yang lalu di Korea Selatan, dan mereka juga mempunyai seorang putra tuan”
“dimana aku bisa menemuinya?”
“maaf, tuan kami juga tidak bisa menemukannya dirumah mereka di Seol, mereka berdua sepertinya sudah meninggalkan korea, dan kemungkinan besar mereka berada di indonesia”
“mereka disini” pria tersenyum tipis atas informasi bawahannya, ia iangin segera menemukan cintanya kembali, tidak perduli apapun caranya.
“benar, kami akan berusaha untuk mencari tahu dimana alamat nyonya Luna dan putranya tinggal”
“kau boleh pergi”
“baik tuan saya permisi”

~000~
Mentari bersinar cerah pagi ini, secerah suasana hati pangeran pratana  yang satu ini, dia terlihat tengah memakai sepatu bermereknya, dan setelah selesai ia langsung menuju meja makan, ia senang kareana tadi saat dia bangun, bi asih mengatakan bahwa ayahnya semalam pulang, ia ingin melihat wajah tampan ayahnya, yang sebenarnya ia juga miliki.
Saat sudah mendekati ruang makan mewah itu, ia dapat melihat sang ayah dengan elegannya membaca koran dengan di temani kopi hangat,tanpa sadar marcus pun melengkungkan senyum tulusnya, dan pikirannya kembali menerawang, wajah itu yang selalu ia rindukan, ia ingin melihat mata itu memandangnya dengan lembut,  melihat bibir itu tersenyum tulus untuknya, marcus pun tersentak akan lamunannya, dia tidak seharusnya sedih seperti ini, haruskan dia mendekati ayahnya dan sarapan bersama sang ayah, tapi ia takut ayah nya akan menolak sarapan dengannya dan memilih pergi, bukan karena marcus tidak nyaman dengan tatapan dingin ayah nya dia memang sudah terbiasa mendapatkannya, hanya saja dia akan merasa bersalah karena nya ayah yang ia sayangi tidak sarapan pagi. Tapi ia juga ingin melihat wajah ayahnya dari dekat, dan bisakah ia berharap ada keajaiban agar sang ayah mau sarapan pagi dengannya untuk pertama kali sepanjang hidupnya.
Tiba-tiba marcus merasa seseorang berdehem dan dia melihat asisten sang ayah dodit berada di sampingnya, tengah tersenyum hangat padanya.
“tuang muda selamat pagi”  marcus pun balas ternyum pada orang yang sudah ia anggap paman ini.
“selamat pagi paman”
“apa yang tuan muda lakukan, ayo tuan kemeja makan tuan, tuan tidak akan menyerah bukan”?
“tapi paman....” belum sempat marcus menyelesaikan kalimatnya, pamannya ini dengan beraninya menggandengnya menuju meja makan, marcus benar kaget dengan tindakan pamanya ini, sekarang ia sudah berada di depan meja makan , ia hanya bisa menundukan kepalanya, meskipun begitu ia tahu keberadaannya pasti mengusik ketenangan sang ayah, karena itu dia takut melihat sang ayah, ini semua gara-gara pamannya, lain kali ia akan marah pada pamanya itu.
“ tuan muda silahkan duduk”  dodit mengerti akan suasana tegang ini karena itu ia menarik kursi untuk tuan mudanya duduk, tapi belum sempat marcus duduk suara dingin haris menggema di ruangan megah, dan mewah ini.
“siapa yang menyuruh mu, membawa dia  kehadapan ku”?
NYUT....hati marcus berdenyut sakit, meskipun ini bukan pertama kalinya sang ayah melontarkan perkataan padanya, namun tetap saja rasanya begitu menyakitkan mendengar ayah kandung mu sendiri mengatakan “dia” untuk mu, seolah-olah kata dia bukan-bukan siapa bagi sang ayah, jangankan pagilan “anak ku” yang sering para orang tuan ucapkan, memanggil namanya saja  seakan enggan untuk menyebutkannya, kenapa ayahnya sebenci itu padanya.
Marcus tetap pada posisi menunduk kepalanya, ia tidak boleh menangis, dan sepertinya dodit menyadari tuan mudanya sedang menahan tangis atas penolakan sang ayah untuk kesekian kalinya.
“tu...tuan, tapi anda sudah lama tidak sarapan bersama tuan muda....aku pikir anda.....”
“kau tidak berhak mengatur hidup ku, aku tidak pernah menginginkannya,  kau juga tahu aku muak melihat wajahnya”
Dengan raut datar nya haris mengucapkan kalimat itu seolah tidak ada beban sedikitpun, dan dia tidak menyadari sang anak yang tengah tertegun dengan pernyataan ayahnya”aku muak melihat wajahnya, aku muak melihat wajahnya,aku muak melihat wajahnya” kata itu terus berputar di di kepala marcus, sudah cukup, ia sudah cukup paham akan arti dari kalimat itu, akhirnya dengan cepat marcus membungkuk hormat pada sang ayah dan mengucapkan kata “permisi” yang bahkan terdengar lirih di telinga dodit.
Dodit berujar di dalam hati “maaf tuan muda” hanya ini yang bisa ia lakukan agar setidak nya sang majikan mau mengakui keberadaan sang putra tampannya.
Dan tanpa mereka sadari bi asih melihat semua kejadian itu, ia hanya metup mulutnya agar suara isakannya tidak terdengar oleh maid lain, dan dia hanya bisa menatap sendu kotak bekal yang biasa ia berikan untuk tuan mudanya, yang kini sudah pergi.
“nyonya....maafkan saya nyonya....hiks, aku tidak melindungi putra anda....maaf nyonya”

~000~
Marcus mengayuh sepedanya dengan cepat kata-kata sang ayah terus berputar di kepalanya “aku muak melihat wajahnya” ia menangis, ia tidak cengeng hanya saja ini begitu menyakitkan.
Marcus POV
“kenapa, kanapa ayah muak melihat wajah ku, apa wajahku menjijikan ayah? Apa salah ku ayah?, padahal aku sangat menyayangi ayah, semua yang aku lakukan untuk ayah, agar ayah setidaknya menganggap ku ada, aku mencintai mu ayah, aku harus bagaimana ayah, hiks.....”
Akhirnya aku sampai di sekolah, aku langsung menghapus air mata menyebalkan ini, aku yakin sekarang wajah ku pasti sangat kusut, hari yang buruk, aku langsung masuk ke kelas sepertinya aku berangkat terlalu pagi karena sekolah masih sepi tapi baguslah aku bisa menenangkan diri ku lebih dulu, aku harus tenang karena hari ini ada ulangan matematika pelajaran yang kusukai jadi aku harus konsentrasi agar mendapat nilai sempurna seperti biasa, mungkin kali ini ayah akan sedikit memperhatikan ku.
Marcus end POV
Di gerbang sekolah, tampak beberapa siswa mulai berdatangan dengan diantar oleh mobil mewah meraka masing-masing, salah satunya adalah vincent.
“sayang belajar yang rajin ne, bunda nanti akan menjemput mu arraseo”?
“ne bunda aku mengerti, bye bunda” dengan senyum manisnya vincent melambaikan tangan nya pada sang bunda, ketika sampai di kelas vincent hanya melihat beberapa siswa dan termasuk teman barunya Marcus Pratana, tapi sepertinya ada yang salah dengan teman barunya ini dia terlihat menundukan kepalanya, seperti sedang menagis, akhirnya tanpa basa-basi vincent menghampiri marcus di mejanya.
“marcus kenapa?”
Marcus mendengar suara lembut yang menyapa indra pendengarannya, siapa yang perduli padanya??, akhirnya dengan cepet dia menghapus air matanya, dan melihat di sampingnya vincent sedang duduk dengan senyum manisnya.
“eh....hyung kamu datang”
Vincent kaget melihat keadaan marcus teman baru ini memang habis menangis, terlihat dari matanya yang merah, dan suranya yang parau, dan tanpa bertanya lagi vincent langsung menghapus jejak air mata yang masih terlihat di pipi putih pucat marcus dengan lembut.
“ kenapa menangis......jangan menangis lagi ne, ceritalah pada hyung, bukah kah kita berteman”
Marcus yang kaget dengan perlakuan lembut hyung nya ini agak tergagap dalam menjawab pertanyaan vincent, dan marus pun berusaha menampilkan senyum terbaiknya.
“eh.....a...aku tidak papah hyung, hyung tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja”
“benarkah? Ya sudah kalau marcus belum mau cerita hyung mengerti, tapi marcus harus tahu bahwa marcus  tidak sendiri masih ada hyung di sini jadi jangan memendam perasaan seorang sendiri ne”
marcus tertegun dengan pernyaatan hyung nya dan senyum manis hyung nya, kenapa vincent yang baru bertemu dengan nya dua hari ini begitu perduli padanya, sedangkan sang ayah bahkan tidak mengakui dirinya, tentu saja marcus senang mendapat teman baik seperti vincent mulai sekarang dia juga akan percaya pada vincent.
“iya hyung aku mengerti, terimakasih hyung mau perduli padaku, aku bersyukur memiliki kakak seperti hyung”
“ne”
Secara tidak sadar mereka saling menyelami mata masing-masing, senyum itu tidak pernah luntur dari bibir keduanya, mata bening mereka menunjukan kepolosan, keduanya tidak tahu kenapa meraka  seperti ini, mereka berdua belum mengerti apa ini, tapi yang mereka tahu mereka nyaman ketika bersama. Dan suara bel mengakhiri kegiatan saling pandang mereka,
“tet...tet......tet”
“ah....hyung kembali ketempat hyung yah, semoga ulangannya sukses marcus”
“iya hyung juga”
Akhirnya setelah guru masuk ulangan matematika langsung di mulai, murid-murid begitu serius dalam mengerjakan soal-soal ulangan, sekolah ini memang sekolah bergengsi dan murid-murid disini bukan hanya berstatus sosial tinggi tapi juga kemampuan akademik, dan non akademik mereka juga di atas rata-rata.
Pada saat ulangan berakhir hasilnya langsung di bagikan saat itu juga, karena siswa disini dalam satu kelas hanya terdiri dari 20 orang, selagi guru memeriksa kertas jawaban siswa, siswa di beri tugas mempelajari materi selanjutnya.
“baiklah anak-anak, ibu akan membagi kan hasil ulangan hari ini, yang pertama seperti biasa yang mendapat nilai sempurnya yaitu seratus selamat Marcus Pranata”
Dan marcus pun tersenyum senang ia bisa mendapat nilai yang sempurna, dan murid yang lain juga menatap kagum pada sosok anak laki-kali tampan yang bahkan usianya 2 tahun lebih muda dari mereka, tatapan kagum itu  juga di perlihatkan oleh vincent, saat marcus  kedepan untuk mengambil kertas ulangannya mereka sempat berpandangan dan saling melempar senyum.
“selamat marcus”
“terimakasih bu”
Dan pembagian kertas kertas ulangan siswa terus berlanjut sampai selesai, setelah selesai guru langsung meniggalkan kelas karena waktu istirat tiba, vincent langsung mengambil kota bekal warna pinknya dan langsung menghampiri marcus dengan senyum manisnya.
“ marcus selamat ne ternyata adik hyung jago matematika, nanti kita belajar bersama ne, hyung tidak terlalau suka matematika”
“terima kasih hyung, iya nanti belajar bersama, hyung boleh bertanya apapun padaku”
“nah sekarang kita makan siang bersama ne”
“ah tidak usah hyung aku tidak membawa bekal hari ini.....jadi hyung saja yang makan”
“eh.....kenapa?”
“itu.....aku...”
Marcus pun teringat kembali dengan kejadian tadi pagi yang membuatnya tidak sempat sarapan ataupun membawa bekal, ia pun menunduk sedih mengingat kata-kata sang ayah yang dilontarkan padanya, melihat wajah sedih marcus vincent, pun memutuskan tidak bertanya banyak, dia langsung memberikan sendok makan pada marcus, mereka akhirnya makan siang bersama dengan bekal vincent.
“pegang ini”
“eh ini....tidak usah hyung aku tidak terlalu lapar.....”
“ya...kamu tidak bisa menolak, kita makan bersama, lagi pula hari ini hyung membawa bekal banyak, ayo makan, atau mau hyung suapi”
“eh.....tidak hyung , aku bisa sendiri....” tersenyum canggung vincent pun tersenyum geli melihat adik nya sedigit gugup
“ baiklah kalau begitu cepat makan, jika tidak nanti hyung yang akan menyuapi mu”
Mareka makan dengan saling melempar senyum dan obrolan yang menyenangkan, bagaimana mungkin mereka berdua baru bertemu 2 hari dan sekarang sudah nampak akrab seperti kakak beradik, entahlah hanya tuhan yang tahu.  
Marcus pun melihat ada makanan yang menempel dibibir sang hyung, dia pun membersihkannya dengan ibu jarinya, meraka sempat berpandangan dan melempar senyum, selanjutnya hanya ada suasana riang yang tercipta.
“hyung kau ini makan seperti anak kecil”
“ya...aku memang masih kecil marcus, jadi wajar”
“aku 2 tahun lebih muda dari hyung, tidak belepotan seprti hyung saat makan”
“ya.....jangan membawa-bawa tentang usia marcus”
“baiklah, oia hyung benarkah hyung anak laki-laki?”
“Ya....kenapa marcus bicara bagitu, tentu saja aku anak laki-laki yang tampan iya kan?”
“hahaha....tidak hyung, hyung manis, bahkan cantik, kupikir hyung anak perempuan”
“berhenti tertawa!! aku ini laki-laki, kanapa kamu dan bunda mengatakan aku manis, aku ini tampan tau”
“eh....mana boleh seperti itu, hyung memang manis, benar yang dikatakan oleh bunda hyung”
“ISH....marcus, hyung tidak suka kamu bicara begitu, hyung itu anak laki-laki tampan titik”
Marcus hanya tersenyum menanggapi kekesalan sang hyung, vincent hyung memang manis tapi kenapa dia tidak mau di panggil manis itu kan kenyataan, itulah yang ada di pikirkan oleh marcus, dan melihat hyung nya itu kesal justru semakin menambah kesan manis dan cute di wajah yang hyung, itu yang membuat marcus tidak berhenti tersenyum, bahkan tertawa.
Sementara vincent sendiri, meskipun dia kesal karena dia dibilang manis dan cantik, tapi dia lega melihat marcus tersenyum bahkan tertawa, itu berarti adiknya itu sudah tidak bersedih lagi.
Tanpa mereka sadari mereka mulai perduli satu sama lain, dan kita lihat takdir seperti apa yang sudah Tuhan persiapkan untuk dua anak berjender sama ini.

Tebece Or End????
 Hehehe ini lah hasil karya ku......maaf kalau pendek, mau lanjut atau stop nih....? tergantung readers, autor jamin nih cerita sedih deh....kalau begitu bye.